Awalnya gue sempat bingung bagaimana prosedur ekpedisi (jasa pengiriman barang) di Tanah Abang.
Tapi, gue mulai mengerti prosen kirim mengirim barang itu saat melakukan tugas kantor dan liputan yang mengangkat tema ekspedisi khususnya di Tanah Abang, Jakarta Utara.
Yang gue temui pertama kali di daerah ekspedisi saat itu ialah kumpulan para pria yang berbagai macam jenis lah yah *itu udah pasti.
Yang ada difikiran gue pertama kali saat masuk didaerah ekspedisi ini adalah, wah bakalan sangar nih. Tapi setelah gue coba masuk dan santai aja terus menghampiri mereka.
Awalnya emang susah dan dapat beberapa kali penolakan sih dengan berbagai alasan.
Sampai akhirnya gue nemu meja yang paling panjang diantarasemua meja yang ada dikawasan itu.
Gue langsung menghampiri meja mereka dan menjelaskan maksud dan tujuan gue ternyata mereka sangat welcome dan bersahabat.
Ini dia mereka yang gue temui dan sekaligus jadi narasumber yang gue wawancara saat itu.
Kita harus kesana dulu dan liat apa yang akan terjadi, dan ternyata jauh dari bayangan gue. Mereka justru lumayan bersahabat dari sekian banyak tenant yang gue coba wawancara selama liputan *menurut gue yah, sekali lagi menurut gue nih.
Akhirnya, ngobrol-ngobrol lah gue sama mereka *yaelah berasa akrab.
Lumayan banyak yang kita obrolin saat itu.
Dan gue yakin kalau gue ceritain disni bakalan jadi novel nanntinya heheh *tapi ide bagus juga sih yah
Yah, itulah yang gue suka dari dunia Jurnalis, kayak yang dosesn gue sering bilang.
Wartawan itu akan jadi orang yang peling pertama tau, paling banyak tahu, dan bisa memberi tahuh lagi.
Intinya, dari semua obrolan gue sama pekerja ekspedisi disana saat itu nambah pengetahuan gue, khususnya bagaimana proses pengiriman barang di pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara itu.
Dari situ gue baru tahu kalau proses pengiriman barang di Tanah Abang itu lumayan cepat dengan angka pengiriman barang yang fantastis setiap harinya.
"Kalau barangnya udah di Packing lumayan cepet, 1,5 jam udah bisa dikirim barangnya. Sehari aja kita bisa kirim sedikitnya 500 bal, dan itu baru dari satu cabang saja," Kata Urip Arman, salah satu pewagai di ekspedisi PT Baraka Sarana Tama.
Karena apa.?
Karena ternyata cepat dan yang paling penting aman.
0 komentar:
Posting Komentar