Selasa, 20 Desember 2016

#188 Happy 20 for 126



Udah lumayan lama gue nggak nulis di sini..
Bukan karena sibuk sampai nggak sempat nulis.
Tapi emang gue nggak mau nulis aja, 

Sesaat gue sempat benci soal tulis-menulis karena itu selalu bikin gue ngebayangin satu-persatu huruf untuk jadi kata yang saat gue baca lagi itu malah bikin gue terlihat menyedihkan. 

Tapi, pada akhirnya gue sadar
Berusaha berlari jauh dan menghindar sekuat tenaga bukan berarti kita akan lebih baik.
Itu salah.!!

Gue sekarang tahu,
Apapun yang gue rasakan akan lebih baik baik gue tulis seperti biasanya.
Karena itu gue bisa ngembagi sedikit saja hal-hal yang tidak bisa di mengerti orang lain.
Lalu disaat gue kangen, gue bisa membaca itu kapan saja yang gue mau. 

Setelah itu gue akan coba berkata sama diri gue sendiri dengan begitu ramah
“Ternyata gue pernah melewati itu semua dengan baik, dan sekarang juga baik-baik saja."

Gue mencacat semua yang gue lewati dengan tulisan yang kubuat dengan hati, lalu gue menyampaikan dengan hati, dan gue berhati-hati dan mengingatnya untuk tidak menulis hal yang sama lagi.
Banyak tulisan yang sudah kurangkai dengan tanganku sendiri. 

Jadi gue akan mengingatnya baik-baik.
Gue akan menyimpannya dengan baik dengan sampul yang tetap indah meski terkadang dalamnya menyedihkan. 

Gue ingin siapaun yang membacanya merasakan sedih, bahagia, kecewa, menangis atau apapun itu.
Gue akan membuat siapun yang melihatnya akan tersenyum lebih dulu, membuka sampulnya, membacanya, lalu berkata ini cerita terindah yang pernah gue buat. 

Ini juga adalah bulan terakhir di tahun ini.
Dua tahun berlalu, tapi gue merasakan tidak ada yang berubah sama sekali dengan hatiku.
Gue juga tidak tahu apakah selanjutnya masih akan seperti ini atau tidak, dan kalaupun masih sama gue gue berharap kalian menganggapnya sudah berbeda. 

Karena apa.?
Karenna helaian yang kaliana liat dan jalian baca adalah lenbar baru yang kosong lalu kutulis.
Bukan helaian lama, yang tulisannya kutmpuk di halaman yang sama.
Tapi, mungkin buat gue,
Gue menulis di lembaran baru, dengan semua huruf-huruf yang sama.
Itu saja. 

-Happy20 for 126 months-

Minggu, 20 November 2016

#187 Happy 20 for 125

Aku sudah mencoba untuk tidak menulis tentang ini sejak bulan lalu.
Aku huga sudah menahan dan berusaha untuk tidak mengingat walaupun sedikit
Dan yah, aku berhasil

Tapi, aku tidak ingin memaksanya untuk langsung menghilang semuanya
Aku akan berusaha sebaik mungkin, seikhlas mungkin, dan sekuat mungkin untuk tetap seperti ini.

Apapun yang aku lakukan dan aku katakan tentang kenangan itu
Bukan berarti aku tidak bisa melupakannya atau membuangnya begitu saja

Aku hanga berusaha belajar menerima kenyataan tanpa harus lari
Aku hanga berusaha meneuma kenyataan tanpa harus menarik diri lebih keras

Aku cuma bisa menjalani semua dan melaukan apapun yang aku fikirkan untuk melupakan dan membiarkan kenangan itu pergin perlahan.

Kalian tudak usah terlalu menghujat tentang ini.
Karena inilah satu2nya cara terbaik yang aku bisa lakukan tanpa mengganggu dan merusak kebahagian siapapun

Lalu bagaimana dengan kebahagiannku.?
Aku percaya, setelah semua yang aku lakukan aku akan lelah sendiri sampai aku tidak kuat untuk melakukan ini lagi
Dan setelah itu, aku berharap adabyang membantuku berdiri, dan tidak membuatku jatuh tepuruk seperti sebelumnya.

Happy 20 for 125 months

Senin, 17 Oktober 2016

#186 Enaknya Jadi Jurnalis (PART II)

Hellow Chingudeul,
Udah beberapa hari gue sibuk dengan hobby dan kesukaan baru gue di project terbaru gue #Evilog. 
Itu adalah project gue bareng temen-temen gue. 
Yah, nanti lah yah kita bahas apa sih project #Evilog itu.. 

Dan untuk postingan sekarang gue akan ngelanjutin bahasan kita. 
Bahasan bagaimana enaknya jadi Jurnalis itu. 
Apa aja pengalaman yang gue rasain saat jadi seorang jurnalis itu. 
Sebelumnya, di PART I gue udah coba bahas bagaimana awalnya gue bisa tertarik dan jatuh cinta sama dunia Jurnalis sampai hari ini.

Untuk itu, sekarang gue akan bahas bagaimana kegialaan-kegilaan gue lainnya yang gue rasain dari dunia jurnalis ini.  Jujur rasa suka dan kecintaan gue sama dunia jurnalis makin meningkat setiap harinya.

 Yap, di PART II dari enaknnya jadi jurnalis ini akan gue mulai saat gue masuk sebuah club jurnalistik di kampus waktu itu. Yang lebih lucu saat masu kclub ini adalah saat itu kita adalah anggota yang paling muda karena baru masuk semester satu, gue sama dua temen gue akhirnya memutuskan untuk asu gabung sama senior-senior lainnya tepatnya senior gue di satu fakultas yang sama yaitu fakultas Ilmu Komunikasi di jurusan jurnalistik.

 Dalam club jurnalis itu akhirnya kita membuat majalah dan juga web untu berita-berita dalam club kita tersebut. Dan alhamdulilah lancar, bahkan beberapa senior menggunakan majalah tersebut sebagai portoplio saat mulai memasuki dunia kerja *begitu kata beberapa senior yang udah lulus.

Ok, mari kita mulai.
Tapi, sebelum gue mulai membahas lebih jauh, gue akan sedikit cerita dulu keapa gue sangat tertarik dan bisa masuk dunia jurnalis sampai sejauh ini, dan punya banyak cerita sampai saat ini.

Saat ini itu gue seorang mahasiswi baru yang belum tau apa-apa soal dunia jurnalis.
Gue adalah seorang wanita yang suka banget sama hal yang berbau Korea, atau yang biasa kalian kenal dengan istilah Kpop dan Kpopers.
Dan sebagai fans, gue pastinya pengen banget bisa ketemu dengan idola gue apalagi bisa ngobrol langsung sama mereka.


Dan terbuka lebarlah jalan untuk mewujudkan harapan ngaco gue itu.
Dimana dalam club jurnalistik yang gue ikutin tadi itu gue deket sama salah satu kakak kelas gue di Fakultas. Dan kita cuma bisa bareng-bareng dikampus sebentar sampai akhirnya dia duluan lulus, namanya kak Nando.
Tapi, meskipun dia udah lulus, kita tetep rajin komunikasi terkait club jurnalistik kita.
Setelah lulus kak Nando kerja sebagai seorang fhotografer di salah satu media online di Jakarta.

Hingga sampailah kabar bahagia kalau salah satu boyband papan atas asal Korea selatan mau datang ke Indonesia. Tapi, gue lupa dengan pasti chingudeul siapa boyband pertama kali yang gue tonton sekaligus liputan :( *mian. .

Jadi, gue mulai minta liputan lah tuh sama kakak senior gue itu, dengan berbagai cara gue minta untuk liputan asal gue bisa ikut konser itu dan secara gratis (secara harga tiket konser saat itu lumayan mahal buat anak kuliahan dan nggak mau minta sama orang tua). 
Dan, beruntungnya gue, kakak senior gue itu ngijinin gue buat ikut liputan tapi, dengan satu syarat. 

Tenang chingudeul syaratnya nggak susah kok, gue cuma di suruh nulis berita aja sama dia. 

Meskipun gue belum pernah nulis berita di media beneran, tapi entah dengan keyakinan apa gue mengiyakan tawaran itu. Apapun itu akan gue lakuin asal gue bisa ikut liputan dan nonton konser pastinya. 

Kalian mau tau apa yang gue rasain saat itu. 
Saat itu gue nggak sabar nunggu pulang kuliah, di saat temen-temen gue pulang kuliah nongkrong di mall, main dimana, makan dimana, gue lebih milih buat liputan sama kakak senior gue itu. 

Gue deg-deg-an banget saat itu. 
Karena ini adalah kali pertamanya gue nonto konser dengan label wartawan. 
Gue sama sekali nggak ngerti gimana syarat dan prosedur iut konser sebagai wartawan. 
Karena jika menjadi penonton biasa gue cuma perlu beli tiket, datang ke lokasi konser, antri dan siap-siap buat open gate, masuk, lalu menimati konser dengan penuh kebahagian.

Saat itu gue ngerasa deg-deg-an. 
Yang ada di otak gue cuma bagaimana rasanya bisa ketemu langsung dengan idola gue dengan jarak dekat. 

Dan gue yakin banget festival itu lebih menyenangkan dari pada bangku VIP yang cuma bisa duduk manis. Tapi, Festival itu.... ah pokoknya kalian harus rasain sendiri nonton konser idola kalian dari gate festival. *kira-kira sepeti itu nanti rasanya. 

Dan menjadi seorang wartawan ternyata bisa lebih dekat lagi dari itu tadi dan lebih menegangkan chingudeul. Serius.
 Pasti yang ada difikiran kalian sedekat apa sih memang.

Oke,
Jadi, kalau liputan buat media itu kita akan ada sesi presconyang dihadiri para idol yang kaa tampil dalam acara tersebut.
Dan kalian tahu bagaimana keadaan tempat prescon itu.?
Baiklah akan gue bayangkan cuma buat kalian.
Sebelumnya akan gue kasih tahum kalau prsecon ini sendiri banyak jenis dan macamnyanya.
Yang kali ini akan gue bahas cuma prescon saat konser aja yah chingudeul.
Tepatnya tipe prescon di hari H konser akan berlangsung aja yah.

Lets go.
Jadi, sebelum konser berlangsung, tepatnya beebrapa jam sebelum konser dimulai, para awak media akan digiring kesuatu tempat untuk melakukan prescon dengan para idol tersebut.

Para media dengan idol tersebut akan dipertemukan disebuah ruangan khusus. 
 And you know chingudeul,
Saaat prescon itu kita cuma benar-benar berada satu ruangan dengan para idol tersebut, yah ditambah dengan pihak promotor dan beberapa tim mereka dari Korea lah yah kalau ada.
Yang harus kalian tahu lagi ruang nitu besarnya tidak cukup untuk bermain sepal bola. 
So silahkan bayagkan betapa kecilya ruangan prsecon itu. 

Meski ruangannya tidak terlalu besar dimana kemungkinan awak media akan berdesak-desakan atau bisa saja para idola tersebut akan mengalami sesak nafas karena ruangan yang tidak terlalu besar tersebut.

Tapi, chingdeul. 
Gue cuma pengen menegaskan, hikmah dari semua yang telah gue gambarkan ini. 
Ruangan kecil berarti jarang antara gue dan sang idola itu tidak terlalu jauh. 
Kalian ingin tahu bagaimana jarak itu. 
Gue akan kasih gambarannya chingudeul.

Mungkin jarak kalian dengan idola tersebut cuma berjarak beberapa meter yah, sekitar 2-3 meter lah yah khusus buat reporternya, sementara buat kameramen atau fhorografer jaraknya lumayan jauh karena memang yang di depan biasanya dikhususkan untuk para reporter.

Yap, seperti itulah kira-kira jarak dan posisi awak media dengan wartawan. 
Yups, untuk detail prescon ini gue akan bahas secara detail di postingan selanjutnya . 

Yapps, gue akan fokus bagaimana perasaan ikut konser untuk pertama kali sebagai seorang wartawan yang diharuskan menulis berita di media massa. 

Untuk reporter saat itu gue ditempatkan di kelas festival untuk pertama kali. 
Seperti yang kalian tahu chingudeul, kelas festival adalah kelas yang paling di inginkan oleh semua penggemar. Hal ini lantaran kita bisa berdiri dan melihat dari jarak dekat saat idola kita tampil. Tidak hanya itu, dari kelas festival ini juga kita bisa bergerak bebas mengikuti bias (idola) kita kemanapun dia bergerak. 

Kita bisa dengan leluasa bergerak mengikuti geraknya dan meneriakkan namanya, bahkan mengabadikan dari jarak dekat sebagai dokumentasi. 

Pokoknya seru banget lah chingudeul, kita bisa ikut prescon, bertanya langsung dan meihat apa yang tidak bisa di lihat oleh para penggemar pada umuumnya.
Dan yang paling nggak bisa gue lupakan adalah saat mengikuti precon Boyband Korea Selatan 2PM bertajuk What Times is it.

 Meski itu bukan pertama kalinya gue ketemu mereka, tapi moment itu nggak akan gue lupain karena bisa duduk dibangku tempat bias gue Nickhun saat itu.
Apalagi saat gue menghadiri prescon konser mereka bertajuk Go Crazy tahun lalu.
Moment ini justru yang lebih nggak bisa gue lupain seumur hidup gue.
Kalian tahu kenapa, karena gue dapet interview ekslusif sama mereka.

Dimana gue bisa nanya langsung sama mereka.
Dan saat itu, gue berkesempatan nanya langsung sama Taecyeon, rekamannya masih ada sampai sekarang sama gue xixixi.
Nggak cuma itu, gue juga dikedipin sama Wooyoung oppa.
Padahal saat itu, gue udah berusaha buat biasa aja, tapi diperlakukan kayak gitu, hati siapa sih yang nggak lemag chingudeul, bayangkan pliiis bayangkan gimana posisi gue saat itu haha.

Dan yang lebih menangkan lagi dari itu chingudeul.
Saat gue ikut prescon SMTOWN.
Sebenarnya gue ini adalah ELF (Everlasting friends) atau fans Super Junior.
Dan saat itu gue bisa ngeliat Leeteuk yang merupakan leader dari Super Junior.
Kalian tahu apa yang gue lakukan saat itu chingudeul,?
Gue gemeteran dan salah tingkah karena duduk paling depan tepatnya di depan Kris yang masih jadi leader EXO-M saat itu.

Gue saat itu bingung harus ngapaian ngerekam atau fokus pada pertanyaan wartawan lain atau gimana.
Akhirnya gue putuskan untuk fokusm elihat semua idola itu, tanpa perduli pertanyaan yang bisa gue rekam.
Karena apa.?
Karena kesempatan seperti ini sangat langka, dan yang pasti prescon itu paling lama mungkin cuma 15-20 menit aja.

 Dari hari itu, gue baru setuju dengan kata dosen gue, kalau jadi seorang jurnalis itu banyak enaknya.
Baiklah gue akan menjelaskan secara rinci mengenai ini, yuk mari :

1. Kita lebih dulu tahu. 
     Gue rasa kalian mengerti dengan maksud gue ini.
     Yah, sebagai seorang wartawan kita udah pasti akan menjadi orang yang akan lebih dulu tahu
     dibandignkan dengan kebayakan orang.
     Gue contohkan seperti prescon ini, sebelum kalian para penggemar melihat beritanya ini di televisi
     atau membaca berita ini di media cetak, online dna media massa lainnya, kita para reporterlah yang
    lebih dulu tahu karea kita yang emberi pertanyaan yang akan di jawab idol tersebut, membuatnya lalu
    disebarkan kemasyarakat luas.

2. Kita paling banyak tahu. 
     Nggak cuma paling dulu tahu, tapi wartawan juga menjadi yang paling banyak tahu.
     Kalian tahu kenapa,? Karena nggak smeua yang kita tanyakan kepada narasumber itu semuanya kita olah
    menjadi berita. Sebagai media, kita pasti akan membuat berita yang kita fikir lebiih menarik, dan
    infotmasi selebihnya yah hanya kita keep dan para wartawan aja yang tahu.
    Satu hal lagi, dalam dunia jurnalistik itu ada yang  dikenal dengan istilah Off The Record. 
    Of The Record itu sendiri meruapakan sesuatu yang tidak kita beritakan dan itu adalah hak dari
    Narasumber kita.
    Misalnya begini :
    Wartawan  : Idol, udah punya pacar belum.?
    Idol            : Uda, tapi off the record dulu yah!

    Nah, misalnya kalau udah begitu berarti udah kewajiban kita untuk nggak beritain itu tadi.
    Lalu, bagaimana jika kita tetap nakal ngeberitain itu semua.?
    Yah,  jawabannya simple sih yah.?
    Kemungkinan besar kita akan dituntut.?

   YAP, jangan fikir jadi jurnalis itu senang terus, tapi kita juga teracam bahaya dan harus hati-hati dengan
   apa yang kita beritakan.
   Tapi, kali ini gue akan bahas tentang apa aja sih enaknya jadi seorang jurnalis itu.
   Untuk kali ini mungkin cuma itu yag bisa gue bagi, ketemu lagi di Part selanjutnya yah.

Semoga bermanfaat.
So Bubay.

Selasa, 20 September 2016

#185 Happy 20 For 123

Ketika semua orang baik-baik saja, apa aku juga harus terlihat baik-baik saja.?
Saat semua orang bahagia, apa aku juga harus pura-pura bahagia.?

Aku berjalan sejauh ini dengan semua hal yang tidak akan kalian percaya.
Aku berjalan sejauh ini dengan semua hal yang kurasa tidak mungkin sanggup kalian bayangkan.
Aku berjalan maju, tapi tetap melihat kebelakang untuk kebahagianku sendiri..
Lalu, apakah aku salah.?

Terserah apapun jawaban kalian dengan pertanyaan terakhirku itu.
Aku tidak perduli dan tidak bernafsu untuk tahu jawaban-jawaban dari pertanyaanku lagi.
Karena aku sudah muak dengan jawaban-jawaban yang menurutku tidak akan merubah apapun.
Aku lebih memilih untuk membuat jawabanku sendiri, mendengarkan jawabanku sendiri tepatnya.
Buat apa.? Buat kebahagianku sendiri.
Seperti itulah caraku bahagia setelah hari itu.

Hey.
Meskipun aku berubah menjadi orang yang lebih keras dari biasanya, aku tidak perduli,
Meskipun aku berubah menjadi orang yang lebih dingin dari biasanya aku tidak peduli,
Meskipun aku berubah menjadi apapun, aku tidak perduli lagi, sungguh.!!

Karena aku sudah tahu bagaimana caranya untuk perduli, setidaknya untuk hati dan perasaan yang tidak bisa di mengerti bahkan oleh diriku sendiri sampai saat ini.

Hey,
Ternyata aku sampai pada titik dimana aku melihat apa saja yang sudah kulewati sampai saat ini.
Akhirnya aku sampai pada titik dimana aku sadar, aku bisa berjalan dengan baik meski tidak sebaik itu.

Satu hal yang aku pelajari dari perjalankku ini adalah bagaimana aku menata dan menyusunnya tanpa harus jatuh berulang-ulang dan menyusunnya lalu membuatku lelah.
Aku lebih baik menyusunnya, dan menyimpannya dengan caraku sendiri.

Karena apa.?
Kalian tahu kenapa.?
Karena aku tahu setiap orang memiliki kenangannya sendiri dalam hidupnya.
Dan sekeras papaun mencoba, kenangan itu tidak akan mudah hilang begitu saja.
Itu adalah quote dari 'Nice Guy' yang tepat buat hari ni.

Hey kamu.
Kepiting Rebus.
Happy 20 for 123 Months yah.

Kamis, 08 September 2016

#184 Chelsea Olivia Melahirkan Secara Cesar Hari Ini

Yeay, welcome back chingudeul.
Dalam postingan kali ini gue pengen bawa kabar bahagia, dimana pasangan muda yang terkenal romantis yakni Chelsea Olivia Wijaya dan Glen Alinskie sudah resmi menjadi orang tua.



Kabar ini diinformasian  langsung oleh snag suami Glenn Alinskie yang menggunggah tangan Chelsea yang berbalut gelang rumah sakit bertuliskan nama Chelsea.



Postingan Glenn tersebut langsung membuat banyak orang bertanya tentang proses kelahiran Chelsea pagi ini. Dan benar saja, pasangan yang menikah pada tanggal 1 Oktober 2015 lalu ini akhirnya telah resmi menjadi orang tua.

Seperti yang telah diumumkan sebelumnya, Chelsa melahirkan seorang bayi perempuan jam 09:00 WIB pagi tadi melalui operasi cesar. Bayi tersebut diberi nama Nastusha Olivia Alinskie.

Kabar bahagia ini juga secara langsung dikabarkan oleh Glenn Alinskie melakui akun Instagram resminya. Dalam postingannya Glenn menggunggah foto dirinya bersama sang isteri yang masih terbaring usai melahirkan, ia dan Chlesea tampak bahagia dan mencium bah hati mereka.

Waaaah, anakanya lucu banget dan bakalan cantik kayak Chelsea nih yah chingudeul.

Gue sengaja nulis artikel ini biar melengkapi perjalanan gue untuk pasangan yang selalu bikin gue sedih ini,

Iyess, semua ini berawal saat di hari resepsi mereka guelah yang dapat tugas liputan.

Dan saat itu pada awalnya gue males banget buat liputan ke acara resepsi mereka, dan nyari berbagai alasan buat nggak jadi liputan kesana.

Tapi, mungkin karena udah takdirnya kali yah, gue harus ada disana, sekaligus itung-itung ngelatih rasa *apasih xixixi. Pokoknya, akhirnya gue datang, dan liputan, dan begitulah.

Mian, chingudeul, gue punya alasan sendiri kenapa berat banget buat liputan ke pesta resepsi pasangan yang pacaran selama 8 tahun dan menikah akhirnya. *skip.

Dan disaat mereka udah punya buah hati, jujur aja, gue ngerasa seneng nghak tau kenapa, tapi sedih juga sih. *skip lagi

Tapi, yang pasti selamat yah buat Glenn Alinskie dan Chelsea Olivia buat kelahiran putri pertamanya "
 Nastusha Olivia Alinskie.

So Bubay Chingudeul.

Senin, 05 September 2016

#183 Review One Piece Film : GOLD

Hallow Chingudeul,
Balik lagi di Postingan kali ini.

Lagi dan lagi bahan materi yang baru ada sama gue yaitu film.
Iyes, film terbaru yang akan gue bahas adalah sebuah film animasi terkenal asal Jepang, One Piece.
Meskipun gue nggak terlalu mengenal secara detail mengenai semua karakter dan bagaimana One Piece.
Tapi, gue akan tetap coba meriview film terbaru mereka berjudul : One Piece Film : Gold.

(Poster One Piece Film : Gold)
Iyes, chingudeul jadi film ini adalah film layar lebar ke-13 dari rangkaian seri anime dari manga populer Jepang One Piece. Di Film terbarunya kali ini, Monkey D Luffy akan bertarung hebat bersama para-kawan-kawannya yang tergabung dalam kru topi jerami. 

Dalam film terbaru kali ini kru topi jerami akan berhadapan dengan seorang raja Kasino  yang mengendalikan sebuah kapal emas raksasa Garn Tesoro bernama Gild Tesoro. Selain seorang raja kasino, Gild Tesoro juga merupakan orang paling kaya didunia sekaligus pemakan Devil Fruit Gol-gol. 

Saat memasuki kapal tersebut, semua anggota kru topi jerami begitu sangat terpukau dengan kapal berukuran besar tersebut. Tidak hanya itu, yang membuat kru jerami semakin terpukai lagi ialah dimana semua elemen yang ada di kapal tersebut juga terbuat dari emas kuning yang menawan. 

Kedatangan kru topi jerami juga sangat disambut baik oleh Gild Tesoro, bahkan mereka menjadi salah satu tamu VIP miliknya. Para kru topi jerami kemudian ditemani oleh Baccarat yang merupakan seorang pemakan devil fruit Lucky-lucky selama berada di kapal. 

Karena berada di kapal milik raja kasino, Luffy juga tergoda untuk melakukan judi disana, terlebih mereka bisa dipinjamkan uang untuk melakukan perjudian tersebut. Dan siapa sangka, Luffy bersama kru jerami berhasil. 

Karena keberhasilan mereka, Baccarat kemudian menawarka Luffy bersama kru jerami lainnya untuk bermain judi di arena VIP. Akan tetapi, rupanya Luffy disana harus melawan sang raja Kasino yakni, Gild Tesoro.
Sama seperti sebelumnya, Luffy juga diberikan pinjaman untuk melakukan taruhan tersebut tapi sayangnya kali ini Luffy justru kalah dalam pertandingan. Dan sebagai gantinya mereka harus membayar jumlah yang telah disepakati sebelumnya.

Rupanya,, kemenangan tersebut adalah sebuah kecurangan yang dilakukan oleh Gild Tesoro bersama Baccarat.. Diamana Baccarat menyentuh pundak Luffy sebelum melakukan pertandingan dimana Baccarat merupakan si pemakan buah devil fruit Lucky-lucky, dimana setaip orang yang disentuhnya akan kehilangan keberuntungannya dan menjadi sial. 

Tidak terima akan kecurangan itu, semua kru topi jerami murka dan berusaha melawan. Tapi, sayangnya  Zoro harus menjadi tawanan. Dan para kru topi jerami harus segera membayar uang taruhan atau tidak Gild Tesoro akan memenggal kepala Zoro dihadapan semua masyarakat yang ada di kapal milik Gild Tesoro.

 Melihat Hal seperti itu, kru topi jerami langsung mencati berbagai cara untuk bisa menyelamatkan Zoro. Akan tetapi, rupanya tidak mudah untuk melawan sang raja kasino beserta pengikutnya.

Lalu, bagaimanakah usaha kru topo Jerami untuk melawan Gild Tesoro.?
Berhasilkah mereka menyelamatkan Zoro.?

Yuk di tonton chingudeul, karena film ini dijadwalkan tayang di Indonesia pada tanggal 7 September mendatang.
Happy Watching.

Btw, gue punya recording opening para cosplayer sebelum kita menonton premiere film terbaru One Piece Film : Gold ini  tadi malam.











#182 Sinopsis Warkop DKI Reborn : Jangkrik Bos Part 1

Iyayy, Welcome back chingudeul.
Seperti janji gue di postingan sebelumnya, kali ini gue akan ngebahas review film terbaru dari rumah produksi Falcon picture berjudul : Warkop DKI Reborn : Jangkrik Bos Part 1.

Sekali lagi ini review berdasarkan kacamata gue sebagai penonton yah chingudeul.



 Mungkin buat kalian yang kelahiran tahun 1990n atau sekitar itulah, kalian nggak akan asing dengan Warkp DKI yang dibintangi oleh Dono, Kaino, dan Indro yang sangat booming dimasanya. Dan, Warkop DKI Reborn : Jangkrik Bos Part 1 merupakan remake dari film Warkop DKI terdahulu yang dikemas secara apik dan lebih fresh oleh rumah produksi ternama di Indonesia, Falcon Picture. 
Warkop DKI Rebon : Jangkrik Bos Part 1 mengisahkan persahabatan tiga pria yakni Dono (Abimana Aryasatya, Kasino (Vino G Bastian), dan Indro Tora Sudiro. Ketiganya berkerja sebagai anggota CHIPS (Cara Hebat Ikut Penanggulangan Masalah Sosisal). 
 Saat pertama kali mulai, kalian akan disapa dengan om Indro yang menggelitik perut penonton dengan muncul sebagai pembawa berita yang kocak. Pembukaan dari Om Indro ini sukses membuat kita terpukau. 
 Film Ini menceritakan tentang Dono, Kasino, dan Indro yang memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja meski tidak lepas dari tinggak konyol yang menggemaskan. Dan tinggah-tinggah konyol mereka itulah yang justru secara tidak langsung banyak menimbulkan masalah dalam pekerjaan dan kehidupan mereka. 
Banyak orang yang menjadi korban dari tingkah konyol ketiganya tidak terkecuali bos ditempat mereka bekerja. Kekonyolan mereka semakin menjadi, saat bos tersebut mengirim seorang perempuan cantik bernaa Shopie (Hanna Al Rasyid) yang merupakan anggota CHIPS profesional dari kantor pusat di Rusia.
Mungkin bisa dikatakan, ada Warkop terdahulu tidak lepas dari berbagai wanita cantik dan seksi, kali ini juga kedatangan Hanna Al Rasyid dan juga Nikita Mirzani kok. *yap
 Dan semua tinggah konyol mereka makin menjadi dengan kedatangan Shoppie yang ditugaskan bersama Dono, Kasino, Indro untuk membasmi para Begal yang banyak meresahkan. 
Tapi, bukannya berhasil melaksanakan tugas, justru kedatangan Shopie inilah yang akan membawa masalah lebih besar dari bagi Dono, Kasino, Indro. Bahkan, ketiganya juga terancam masuk pencara karena tinggah konyol yang mereka lakukan ketiga bertgas bersama Shopie. 
 Kejadian inilah yang kemudian membuat Dono, Kasino, Dan Indro justru lebih banyak melakukan hal-hal dan tinggah konyol lainnya. 
Apa saja tingkah konyol mereka, hmmmm,  lebih baik kalian segera beli tiket presalenya segera, dan bersiap digelitik oleh akting  sederet aktor papan atas yang terlibat seperti Abimana Aryasatya, Vino G Bastian, Tora Sudiro, Indro Warkop, Hanna Al Rasyid, Arie Kering, dan pemain lainnyan sukses menggelitik para penontonnya.  Film ini dijadwalkan tayang serentak di selelurh bioskop Indonesia mulai 8 September 2016 mendatang. 
So Bubay. 

Btw, gue punya sedikit cuplikan dari para pemainnya. 
 

#181 Prescon Pemain Warkop DKI Reborn : Jangkrik Bos Part 1



Helllooow Chingudeul, 
Balik lagi yah. 
Postingan kali ini gue akan sedikit nulis hasil liputan film terbaru Warkop DKI Rebon : Jangkrik Bos Part 1. 
Gue mau sedikit nulis hasil prescon bareng para pemainnya seperti Abimana Aryasatya, Vino G Bastian, Tora Sudiro, Indro Warkop dan yang lainnya. 

Jadi, memang biasanya kalau liputan film itu kita review filmnya dulu baru melaksanakan prescon, 
Nah, prsecon kali ini mata gue udah sedikit sepet sih yah, karena udah masuk tengah malam 
Tapi, mata gue tetep berusaha melek demi film komedi yang menurut gue lumayan keceh badai ini lah yah.
Apalagi sederet pemainnya yang memang keceh badai juga. 
xixixixi, yuk mulai.

 Nah, kira-kira begini gambaran prescon yang berhasil gue dapet.

Gue bener kan, pada keceh kan para pemainnya kan,? iya kan.? iya dong.?

Nah, saat prescon itu, awak media pada nanya ke maisng-masing pemain terutama Vino, Abimana, dan Tora.

Kita pada nanya bagaimana berbagai hal yang mereka rasakan dengan membawakan peran sebagai tokh legendaris Indonesia seperti Dono, Kasino, dan Indro dalam film terbaru mereka berjudul Warkop DKI Rebon : Jangkrik Bos Part 1.


Uniknya, Vino mengatakan ada tantangan tersendiri bagi Isteri dari Marsha Timoty ini dalam menjalani peran sebagai Kasino. Meski sulit Vino tetap berakting sebaik mungkin dan berharap semangat dan usaha yang dia lakukan bisa selalu menginspirasi semua orang.

"Bagaimana menyakinkan penonton kalau kita ini adalah Dono, Kasino, dan Indro. Kita juga ingin meneruskan perjuangan mereka, ini sekaligus salah satu dorongan kita sebagai aktor. semoga apa yang kita lakukan ini bisa menginspirasi orang banyak," kata Vino saat melakukan prescon di Grand Indonesia (2/9).

Dan nggak sia-sia chingudeul, akting Vino memerankan tokoh Kasino benar-benar patut di acungi jempol, pokoknya keren abis deh. *itu menurut gue yah, semoga penilaian kita juga sama yah. Vino juga membocorkan keberhasilannya memeran tokoh Kasino tidak lepas dari arahan dan cerita dari sang sahabat Indro Warkop yangjuga bermain dalam film ini.

"Om Indro yang lebih tahu persisnya bagaimana om Kasino, saya mengikuti saja apa yang diberitahu om Indro. Om Indro ceritain bagaimana om Kasino di balik layar, dan kita coba masuk kedalam itu," tambah Vino.

Tidak hanya Vino yang mengaku kesulitan dan mendaat tantangan baru saat ditawarkan untuk bermain daam film komedi legendaris Indonesia, tapi hal ini juga dirasakan oleh lawan mainnya Tora Sudiro. Bahkan, Tora yang sudah sering bermain dalam skesta Ekstravaganza dan film bergendre komedi ini mengaku bermain dalam Warkop DKI adalah sebuah tantangan tersendiri dari suami Mieke Amalia ini.

"Yang saya takutkan adalah komedinya. Saya bermain dalam Ekstravaganza, dan gue masih punya tayangannya nonton sekarang udah ngak ketawa," kata Tora.

Gue sendiri yang udh ngerivew filmnya bagus dan fresh yah chingudeul, terutama ating ketiga pemainnya yang menurut gue keren abis pake banget. Tapi, siapa sangka di balik layar ketiganya ternyata benar-benar adalah orang yang humble dan konyol. hal ini disampaikanlangsung oleh sang sutradara Anggy Umbara.

:Mereka itu lucu, di belakang panggung mereka bercanda terus," kata Anggy

Sementara itu, bagi yang nanti nonton film ini pasti akan rada kesel karena ending dari film ini yang ngantung disaat lagi seru-serunya. Tapi, jangan pada kecewa dyulu chingudeul, karena apa.? karena Anggy bilang film ini memang sengaja di buat menggantung dan dipastikan akan ada part 2 nya. #Yeaayyyyy

"Iya sengaja dibikin menggantung, Mungkin bisa jadi nexnya Iq Jongkok dan setan kredit. Kalau part 1 ini buat nostalgia," tambah Anggy

Dan chingudeul, nggak cuma itu aja, sang sutradara Anggy juga mengatakan akan segera merilis part 2 dari Warkop DKI Rebon tahun depan. Bahkan, ia juga berencana untuk rutin merilis film yang  didedikasikan untuk almarhum Dono dan Kasino ini.

"Kita ingin setiap tahunnya mengeluarkan Warkop," tutup Anggy.



Ini adalah foto ketika om Indro dapat hadiah berupa Avtion Pigure dari Dono, Kasino, Indro.

Action Pigure ini cuma daa-satu-satunya di dunia loh yeaay.

Dan ini saat para pemain mengabadikan gambar bersama hadiah tersebut.

Semoga postingan ini bermanfaat yah chingudeul.

Di postingan selanjutnya gue akan kan bahas review dari film Warkop DKI Rebon : Jangkrik Bos Part 1.

So, Bubay :)


Rabu, 31 Agustus 2016

Enaknya Jadi Jurnalis (PART I)

Hello lagi chingudeul.

Mian kalau beberapa hari ini gue posting artikel yang sedikit negatif, jeongmal mianhae chingudeul.
Oleh karena itu, postingan kali ini gue berencana menulis bagaimana pengalaman dan serunya jadi anak jurnalistik.

Sebelum mulai bagaimana enaknya boleh nggak gue menulis gue sedikit mau cerita bagaimana awal mulanya gue bisa sampai sangat menyukai dunia jurnalistik. *wah panjang nih xixixi

Jadi, dulu nih yah kata beberapa orang terdekat gue, dari kecil itu hobby jurnalistik gue udah mulai kelihatan. Masa katanya saat masih kecil gue udah suka menulis semua judul kartun yang gue suka, nama-nama iklan, dan lain lain di kertas.
Saat pertama kali dikasih tau, gue cuma mikir *masa sih, emangnya gue kurang kerjaan apa ahaha.

Sampai pada saat sekolah Menengah Pertama (SMP) gue baru menyadari kalau gue memang mempunyai hobby menulis.
Tapi, lucunya yah, saat SMP gue udah ngak lagi tuh nulis judul-judul kartun yang gue suka dan lain lain.
Tapi, saat SMP dulu sepertinya gue mulai suka nulis pusi.
Serius gue!!!

Malahan yah, dulu saat ada pelajaran bahasa Indonesia guru bahasa Indonesia kelihatan suka sama bakat gue. Malahan, dulu gue pernah dimasukin perlombaan nulis puisi di sekolah.
Selain itu, temen-temen gue juga pada suka baca-baca pusi yang gue tulis di buku pelajaran saat itu.

Bahkan selain menulis gue juga suka banget membaca, entah itu cuma tabloid.
Anehnya gue kurang suka baca buku  fiksi yah xixi, karena kalau pelajaran gue suka banget sama biologi dan paling anti sama sejarah.
Nggak tahu, gue nggak suka aja mengingat masa lalu kali yah *eaaaa

Karena banyak yang suka sama puisi gue, dulu gue juga suka banget ngirim-ngrim puisi gue ke berbagai tabloid dan media. Tapi, nggak ada satupun yang berhasil.

Selain menulis puisi, dulu itu gue aktif banget beli tabloid dan majalah yang memuat berita tentang aktor dan aktris favorite gue, pokoknya semua yang gue suka deh pasti gue beli. Gue juga rela ngak jajan , asal gue bisa beli majalah apapun yang gue mau saat itu *bahkan gue pernah beli majalah yang harganya lumayan mahal padahal isinya cuma galeri foto aja dan yang paling penting itu semua bisa gue download sendiri.
Tapi, nggak tau kenapa, rasanya ada kepuasan sendiri kalau gue membeli semua majalah dan tabloid di masa itu xixixi.

Apalagi kalau, dari majalah yang gue beli ada bonus dan poster dari selebritas kesukaan gue akan langsung gue pajang dengan penuh semangat '45. 
Bayangin aja, dinding kamar gue saat itu udah penuh dengan muka-muka idola gue saat itu *alay banget

Gue fikir kegilaan gue akan majalah dan tabloid ini akan menghilang setelah gue mulai remaja ke dewasa lah.
Tapi, ternyata meskipun udah SMA bahkan masuk perguruan tinggi kelakuan aneh gue ini masih sama, yang berubah cuma gue mulai berhenti pasang poster aja xixixi.
Dan gue baru sadar kalau majalah dan tabloid yang gue beli udah hampir satu lemari. *ckckck

Nih, salah satu koleksi yang gue punya :

Saat itu, gue mulai penasaran dengan bagaimana proses terbitnya tabloid dan majalah yang gue baca.
Gue penasaran aja, bagaimana semua proses itu bisa sampai di gue, yah pembaca.

Selain itu, gue juga pengen tahu bagaimana bisa dapat berita yang gue baca, bagaimana rasanya bisa wawancara dan nanya-nanya langsng sama idola yang kita suka *sumpah gue pengen banget tahu bagaimana rasanya.

Dan, saat itu gue harus nentuin langkah awal apa yang harus gue lakuin yakni pendidikan.
Makanya, meski saat sekolah gue lebih suka pelajaran Biologi dan Fisika, tapi pas kuliah gue lebih milih ambil Fakultas Ilmu Komunikasi di salah satu Universitas swasta di Jakarta.

Nggak cuma itu, gue juga lebih pilih ambil konsentrasi jurnalistik dibandingan konsentrasi lainnya.
Disaat semua teman cewek di kelas gue isi tasnya  penuh dengan alat kosmetik, di tas gue yang ada itu cuma kertas, pulpen, dan tape recorder.
Yah, katanya gue ini tomboy, tapi ah mungkin hanya perasaan mereka aja.

Gue ngerasa nggak salah milih jurusan.
Karena dari situ gue bisa tau, teori dan hal-hal lainnya yang berbau jurnalistik dan peliputan.
Dosen gue selau bilang, jadi jurnalis itu sangat menyenangkan dan enaklah pokoknya.  

Tapi, nggak tahu kenapa yah gue ini penganut "teori beda dengan praktek"
Jadi, gue nggak puas dan nggak terlalu nangkep materi di dalam kelas.

Bahkan saat itu,  gue nggak ngerasain apa yang dikatakan dosen gue itu. 
Bayangin aja, semua liputan yang gue jalani sama sekali nggak ada enaknya menurut gue. 
Gimana nggak coba, dosen gue itu selalu aja kasih gue liputan yang jauh dari bayangan gue sebelumnya. 

Gue disuruh liputan di jalanan, investigasi mayat di RSCM, investigasi pengemis dan waria, bahkan gue dan temen-temen gue juga pernah di usir secara tidak manis, saat kita mencoba untuk liputan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). 

Tapi, serius chingudeul justru semua pengalaman nggak menyenangkan itu adalah awal yang sangat menyenangkan. Hal indah yang membawa gue sampai pada titik ini, sampai saat gue menulis postingan ini. 

Gue ini anaknya juga nggak bisa diem dan aktir nggak jelas yah. 
Disaat semua mahasiswi lainnya sibuk dengan kecantikan mereka, gue mungkin salah satu yang nggak perduli tentang hal itu. 

Iyap, saat kuliah dulu, gue cukup banyak ikut dalam orgasnisasi yang ada dikampus gue salah satunya theater. 
Tapi, pengalaman gue theater akan coba gue bahas dalam postingan terpisah kali yah. 
Kita akan fokus dengan tema jurnalistik dulu. Ok. 

Jadi, saat semester pertama gue ikut sebuah club jurnalistik yang ada di kampu.
Namanya Newsflash Jakarta. kita mulai semua itu dari awal, dan gue slaah satu angkatan pertamanya. 
Saat itu, pelatih di club gue namanya kak Ali dari Koran Jakarta. 
Dari situlah gue mulai merasakan apa yang gue bayangin selama ini. *yeay. 

Liputan hiburan pertama gue saat itu adalah film terbaru dari penulis Andrea Hirata berjudul Sang Pemimpi. 
Dan itu adalah pengalaman yang nggak akan terlupakan selama gue masih menyukai dunia jurnalistik, tapi sepertinya akan selalu suka yah xixixi. 

Saat itu, gue bisa bertanya langsung sama Andrea Hirata dan para pengisi film, juga pengisi soundtracknya seperti Ungu Band dan Gigi Band. 

Tapi, sayang banget gue nggak bisa kasih link liputan gue itu, tapi gue punya foto dokumentasi saat itu. meskipun belum bagus karena baru pakai kamera handphone yang masih biasa aja. hehehe. 

Ini baru pengalaman kecil yang gue rasain saat baru pertama kali terjun ke dunia jurnalistik. 
Masih banyak pengalaman lainnya yang gue temui. 
So, ikutin terus blog gue yah chingudeul. 

Pesan dalam postingan kali ini adalah : 
"Tidak semua yang kita fikir akan menyenangkan, belum tentu bisa di dapat dengan mudah, terkadang kita harus menjalani yang sulit dulu baru mencapainya. Tapi, dengan berusaha yakin semuanya akan lebih baik setiap harinya,"

-Semoga bermanfaat- 






By :
Free Blog Templates