aku
hanya memalingkan wajah sepanjang perjalanan, sambil mendengarkan lagu Mr.
simple dengan kencang. Aku kesal mengapa bunda senang sekali ke pinggiran kota
ini setiap bulan puasa tiba, terlebih aku juga harus di ajak, ini benar-benar
membuatku kesal setengah mati…
Padahal matahari masih belom
tertutup sepenuhnya oleh awan. Jampun masih menunjukan pukul 4 sore hari. Ini
kan belom waktunya berbuka puasa, tapi kenapa bunda sudah harus sibuk dan
repot-repot datang ke pinggiran kota kumuh ini, selalu begini setiap tahunya
“kenapa jam segini sih kan masih
panas tau bund” gerutu Hawa sambil melapaskan EarPhone dari telingaku
bunda hanya tersenyum, aku sudah tau apa yang menjadi jawaban bunda, pasti untuk melatih kesabaran dengan melihat apa yang di lakukan orang tidak mampu dalam menanti saat buka puasa tiba, kemudian berbuka puasa bersama mereka, rasanya akan lebih bahagia, yah setidaknya kata-kata seperti itulah yang akan selalu ku dengar setiap aku bertanya tentang ini.
****
Hampir dua jam perjalanan aku
menuju kota Bogor, tepatnya di pinggiran Bogor yang kumuh dan bau. Yang aku
lihat disana sekerumulan orang yang sedang asik berbincang,ada yang membersihkan
barang bekas dari tumpukan karung kotor yang ada.
“ayo turun…!!!” seru bunda dari
kejauhan, untuk mengajakku turun
Tapi aku lebih memilih untuk
tetap bertahan di dalam mobil aku malas turun, cuaca saat itu dingin, langit
juga sepertinya mendung. Meskipun MP4 ku mati, tapi aku lebih memilih untuk
tidur sembari menunggu adzan magrib sekitar setengah jam lagi.
Tapi, baru mataku terpejam, aku
mendengar suara merdu seperti suara Yesung Super Junior menyanyikan lagu
favoriteku Mr. Simple. Meskipun aku masih ingin berada didalam mobil, tapi
ingin sekali melihat siapa yang sedang bernyanyi itu.
Bau sampahnya begitu menyengat
saat aku baru saja membuka pintu mobil. Aku
heran apa mereka sini tidak mual, harus tinggal di tempat kumuh seperti
ini bulan puasa pula. Dari kejauhan seorang pria tampak sedang membersihkan
botol bekas dari tumpukan karung kotor.
“yesung, ah masa yesung ada di
sini di tempat kayak gini pula, nggak mungkin, tapi suaranya merdu banget,
lembut” seruku kecil sembari melangkah perlahan, aku terus melangkah karena
penasaran,
“paling tidak jika ia bukan
Yesung tapi yah Kyuhyun pun jadi”. Ucapku lagi
Aku mendekatinya, dan berdiri
tepat di antara tumpukan karung kumuh di dekat pria itu. Tiba-tiba saat dia
menoleh aku langsung terjatuh ke dalam selokan dekat aku berdiri. Wajah pria
itu benar-benar menjijikan dengan muka yang kotor, dan baju yang lusuh. Berbeda
dengan Member super Junior yang keren dan bersih.
“sini neng, bersihin botol-botol
bekas” ujar seorang peria yang muda, dengan pakaian lusuh yang kumuh.
“apaan loh, coba bilang lagi
emangnya gue pengemis apa, yang makin dari sampah kayak loe semua, “ omelku
sembari kembali masuk kedalam mobil mewah bewarna hitam milikku. Aku yang orang
kaya bergaya simple aja tidak mau, apalagi harus berada di tengah orang miskin
seperti mereka
Tapi bukan itu yang paling buatku
kesal, tapi aku tidak suka lagu kesukaanku Mr.Simple Super Junior di nyanyikan
oleh orang seperti dia.
“awas loh yah, kalo nyanyiin lagu
super junior lagi, lagian tau-tauan dari mana sih lagu Korea, orang miskin aja
lo, buat makan aja susah” seruku sebelum pergi meninggalkan tempat ini.
****
Rencanaya buka puasa kali ini aku
ingin di luar sembari menikmati jalan sore dengan temanku yang tampan dan mewah.
Aku mambawa mobilku sendiri menuju kota Bogor tempat di mana perjnjian untuk
bertemu.
Meskipun cuaca tidak mendukung karena saat itu turun hujan deras yang
membuatku harus lebih hari-hati di saat seperti ini. Tetap di telingaku yang
menjadi andalan adalah lagu-lagu super junior, apalagi Mr.simple, sambil menari
tangan ada MV Mr.Simple tiba-tiba mobilku berhenti.
“iihh,
kenapa lagi sih nih mobil..?? seruku sembari keluar dan membuka payung
weeeess, seketika asap tebal keluar di antara rintikan hujan deras saat itu
“JAMBREEETT, TOLOONG” teriaku saat dua orang pria dengan cepat mengambil seluruh barang yang ada di dalam mobil tampa sisa termaksud Handphone dan Dompet.
weeeess, seketika asap tebal keluar di antara rintikan hujan deras saat itu
“JAMBREEETT, TOLOONG” teriaku saat dua orang pria dengan cepat mengambil seluruh barang yang ada di dalam mobil tampa sisa termaksud Handphone dan Dompet.
Hujan,
makin deras, sebentar lagi pun sudah magrib, tapi aku tidak punya apa-apa dan
tidak bisa kemana-mana di saat seperti ini tidak ada orang yang datang
menolongku.
“adduh,
sumpah gue laper,, dingiinn “ ucapku sambil duduk di bawah pohon rindang dan
melipat kedua tanganku di atas kedua lututku
“nih,
buat loe” seseorang menjulurkan tangan dan sebungkus makanan di tangannya
Aku langsung menoleh ke atas,
disana si Mr. Simple kumuh berdiri dengan selembar daun pisang yang mengurangi
rintik hujan deras.
“yah, kalo lo mau sih, gue cuma punya
ini, lumayan buat ganjel perut lo” aku Cuma terdiam tampa jawab, badanku terasa
dingin dan menggigil perutku pun begitu lapar. Seolah mengerti, dia lalu duduk
disebelahku , dan memberikan bungkusan itu, tampa ragu akupun menggigit satu
potong masih terasa lumayan hangat di tengah deras hujan.
****
Aku langsung berjalan cepat
menuju rumah setelah selesai Sholat ID di komplek rumah. Setelah mengambil
rantang yang ada di dapur aku langsung lari dan melarikan diri dengan mobil
mewahku. Sekitar dua jam aku tiba, aku turun dari mobil tampa ragu karena kedaan
tanah yang tampak becek.
“neng Hawa, makasih yah neng
kirimannya, semoga neng selalu di berkahi rezeki” sambut seorang wanita paruh
baya sambil menunjuikan pakaian yang masih di bungkus plastik.
“sama-sama buk” balasku sambil
melihat sekeliling mencari sesuatu.
“because you naughty, naughty,
hey I’m Mr. Simple….”
“Hey, suara itu, iya suara itu”
seruku sambil berjalan separuh lari mengikuti suara merdu yang mendendangkan
lagu Favoriteku itu, aku kenal suara itu yah, aku mengenalnya dengan baik kini.
Seorang Pria tampak duduk di
sebatang kayu besar, dengan baju yang tidak kumuh tapi tidak sebagus baju semua
personil Super Junior Idolaku, tapi dia Cuma pakai baju koko dengan peci yang
simple bewarna hitam lusuh.
“neng, hawa teh ngapain kesini..??
Tanya pria itu setelah menyadari aku sudah berada disana
“aku mau kasih ini buat kamu”
balasku sembari menjulurkan rantang bewarna biru shappire, warna favoriteku.
Si Mr. Simple itu kemudian
membuka isi rantang itu kemudian, “SINGKONG..??” menunjukan memperlihatkan
wajah terkejut, tapi kemudian tersenyum tipis, senyum yang manis, tidak seperti
senyum evil Kyuhyun Super Junior.
Iya, itu singkong, aku memberikanya untuk si
Mr. Simple. Tidak perlu hal mewah untuk sesuatu hal besar, tapi cukup hal kecil
yang bermakna, yakni Singkong untuk Si Mr. Simple yang meskipun hanya memakai
baJu Simple anehnya kali ini aku tidak lagi merasa jijik duduk dan makan
singkong bersama.
“kok diem, nanyiin Mr. Simple
doong, mau denger nih” perintahku kemudian
Si Mr.simple kemudian berdiri dan
berpose kemudian bernyanyi dan menari ala MV Mr. Simple, Sementara aku asik
tertawa sembari mengigit singkong di tangan. Aku menyadari kebahagian idul
Fitri itu tidak perlu mewah, tapi Sederhana,, hanya dengan berbagi dan saling
menyayangi. Meskipun terlihat Simple tapi iu begitu berarti.
_END_
0 komentar:
Posting Komentar