Minggu, 15 Juli 2012

#49 : LoplopBucweiLoplop Part III

Ini saat di mana kami sudah benar-benar masuk jauh dalam permainan yang kami buat sendiri./ Permainan yang tidak pernah kami bayangkan akan sejauh ini dan seperti saat ini.

Terkadang kami sesekali merasa apa yang telah kamii lakukan ini adalah suatu kesalahan besar yang tak seharusnya ada. Bagaimana kami mengikuti apa yang mereka lakukan, mengikuti hal baru yang ada, dan mencari tahu apa saja tentang mereka yang akan selalu menjadi hal menarik untuk kami perbincangkan baik di kampus, di jalan, baik di maapun yang kami bisa.

Kadang kamipun juga merasakan titik jenuh. Saat tampa sadar kini kami telah mengetahui banyak hal tentang mereka, APAPUN itu..!!! Kami merasa, telah mengetahui hampir separuh hal yang mungkin penumpang lain tidak memikirkan akan hal itu. Karena itu, kami terkadang merasa sudah tidak ada hal menarik dari dari mereka seperti saat awal kami memulai semua ini.

Saat kami merasakan itu, kami seolah sedang belajar di dalam ruangan kelas, dimana kami di harapkan pada istilah teory dan praktek. Teory di sini, dimana kami akan mencoba berhenti dalam semua permainan yang benar-benar sudah keterlaluan ini. Tapi, saat kami bertemu mereka, semua itu akan berubah menjadi keusilan yang tidak pernah kami rencanakan. Semuanya seperti magnet yang mengajak kami untuk terus bermain dalam semua ini. Semuanya seolah engacaukan teory yang ingin kami terapkan tapi tidak pernah berhasil dalam praktek yang kami lakukan setiap bertemu mereka. Kapanpun, Dimanapun, dan Siapapun itu..!!!!

Yah, itu semua yang kami rasakan, terutama aku, yah aku..!!
Seperti teory yang sempat ada si fikiranku saat aku mengetahui AT telah meremove perteman di akun. Teory yang kumiliki saat itu ingin melupakan AT, dan mencoba menganggap jika tidaj pernah terjadi apa-apa di antara aku dan AT. Semenjak itu aku mulai mengurangi kebiasaanku OnLine untuk bisa menyapa AT atau sekesar melihatnya Online di akun.

Saat itu aku yakin dengan teory yang kumiliki saat itu, yakni aku akan berhasil melupakan perasaanku dengan AT. Terlebih kini AT telah di pindahkan, di tambah dengan putusya jalanku untuk isa terus berkomunikasi denganya.

Tapi, saat aku, Cc, dan Magnae sedang sibuk berkeliling Jakarta untuk mencari tempat magang yang kami inginkan. Saat kami turun di halte, entah kenapa hatiku menuntun mataku untuk melihat ke halte seberang. Disana hal pertama yang aku lihat adalah orang yang sangat tidak asing bagiku, yah aku bertemu denga AT di halte itu.

Aku seolah melihat dan merasakan sesuatu hal yang sebenarnya sangat aku rindukan selama beberapa bulan terakhir ini. Saat aku sudah bisa mengatakan jika aku sudah tidak bisa bertemu AT, tapi tuhan mempertemukan aku dengan AT di saat yang tidak pernah terfikirkan olehku.

Saat itu, aku cuma bisa melompat bahagia, tersenyum sepanjang jalan, dan berusaha membayangkan bagaimana wajah AT yang hanya sekilas lewat di hadapanku tadi. Aku berfikir, itu adalah terakhir untuk pengobat rinduku. Tapi, ternyata tidak, saat kami pulang, aku ingi sekali mencoba apakah aku masih bisa bertemu dengannya lagi. Satu per satu, detik demi detik, AT tak kunjung datang. Aku, Cc, dan Magnaepun mulai menyerah. Tapi, baru beberapa halte yang kami lewati dengan perasaan kecewa, Magnae tiba-tiba melihat AT, kai segera turun untuk menunggu AT dan berhasil ikut bersama AT dalam perjalanan pulang.

Aku masuk dan berdiri dekat, tidak jauh dari AT berdiri.  Namun, rasanya aku begitu takut jika AT akan mendengar apa yang sedang bekecamuk di hatiku saat itu. Aku melihatnya masih sama seperti saat pertama aku mulai mngenalnya lebih dalam. Rasa gementarnya juga masih sama saat aku bertemu denganya dulu. Rasanya aku tidak ingin berkedip sedikitpun untuk bisa melihat dan memperhatikanya. Hampir selama dua jam aku seperti itu, memperhatikanya lagi seperti dulu, untuk pertama kali lagi setelah dia di pindahkan.

Magne bilang, aku pasti akan bahagia jika aku di terima magang di daerah dimana ku di pertemukan kembali dengan AT. Dan ternyata beberapa hari kemudian, aku mendapat kabar jika aku benar-benar di terima magang di sana. Aku merasa apa yang di katakan magnae ada benarnya, ji ka aku selalu di dekatkan dengan AT, meskipun tidak lebih dari apa yang mungkin membuatku lebih senang.

Meski ragu mengikuti kesenanganku saat itu, aku tetap percaya jika tuhan memberikan suatu pertanda untukku. Rasanya aku benar-benar sudah tidak sabar untuk segera masuk magang di sana. Aku berharap, di hari pertama nanti aku bisa bertemu denganya lagi atau bisa melihatnya saja kan sudah cukup bagiku mungkin. Tapi, sayangnya sehari sebelum hari itu datang, tiba-tiba aku harus masuk rumah sakit. Aku seolah tidak mengerti mengapa selalu saja ada hal yang membuatku selalu susah untuk sekedar dapat melihatnya saja, di sisa hariku ini.

Dan tentang keanehan yang pernah terjadi antara aku dan ayah. Ayah masih sama, saat kami bertemu, seolah tidak pernah melakukan apapun dan terjadi apapun denganku.  Setiap kali aku mencoba menanakan tentang ini, ayah selalu terkesan tidak ingin memberi tahu apa yang sebenarnya terjadi. Seua hal ini sungguh membuatku malas, aku merasaakn ada sesuatu hal yang ayah coba ingin sembunyikandariku dan mungkin beberapa orang lainya.

Belum lagi satu rasa yang aku sendiripun tidak mengerti perasaan apakah itu.  apa dan kenapa, sertta tentang apa yang kurasakan ini. Yang pasti aku tidak ingin merasakannya lebih. Aku harus bisa menolak rasa itu bagaimanapun caranya, dan kembali merasakanya seperti apa yang ada di fikiranku dan di fikiran semua orang saja.

Lalu dengan Eby, yah semua berjalan dengan baik, aku semakin dekat denganya setelah kami saling bertukar nomor telephone. Meskipun tidak terlalu intens dalam berkomunikasi lanjut itu, aku merasakn mengenal Eby dari waktu yang sebenarnya. Eby pun tidak risih saat mencerikan hubungan pribadinya dengan seseorang keluarga, dan pekerjaanya padaku. Dalam waktu dekat, akupun bisa menemani Eby dalam menunggu waktu tugasnya tiba. Meskipun itu adalah suatu kesalahan, tapi aku menyenanginya, aku merasakan ia akan menjadi seorang kakak yang baikku bagiku. Itupun hal yang tidak akan mungkin terjadi, karena pada intinya aku dan Eby hanya dua orang yang memainkan peran dalam semua cerita ini, yah mungkin seperti itulah tepatnya.

Lalu, Magnae yang juga mungkin mengalami apa yang terjadi padaku.
saat ia mulai menerapkan teory sedikit menjauhi Hakim karena faktor uumur Hakim yang beklom jelas di tambah dengan ke hadiran Rahmany di akun Hakim yang terkesan tidak biasa. Tapi, prakteknya yang terjadi berbeda saat aku, Cc, dan Magne tiba-tiba bertemu dengan Hakim di tempat dan waktu yang juga tidak perah terfikirkan olehku da mereka.

Aku tau, Magnae pasti sangat bahagia bisa bertemu dengan Hakim orang yang di sukainya. Tapi, yang ada di fikiankuu sat itu adalah, apa arti dari semua itu. Kenapa kami seolah di pertemukan kembali dengan orang-orang yang kam sukai, di saat kami mmulai menerapkan teory untuk bisa sedikit mengurangi semua ini dan menjauh dari mereka.

Entahlah, aku sendiri juga tidak mengerti. Apa mu ngkin tuhan ingin menujukan suatu pertanda dari semua yang kami rasakan sebagai suatu keajaiban kecil ini. Jikapun iya, pertanda untuk apa, karena memang antara kita semua terjadi suatu hubungan yang kami sediripun sulit untukk menceritakan.

Tapi, bukan aku da dan Magnae yang menarik dalam semua cerita ini, tapi Cc, yah Cc, aku rasa dialah orang yang harusnya menjadi peran utama dalam semua cerita ini. Dialah yang membuat semuanya menemui jalan untuk masuk kedalam permainan ini. Tapi, bukan itu, yang menarik, tapi perasaannya yang mungkin kini menjadi pertanyaan bagiku dan Magnae.

Kita semua tahu kalo Cc menyukai Djenar, ia pun selalu mengatakan itu kepada kami. Pasti hal yang paling di inginkanya adalah bisa mengobrol dengan orang yang di sukainya. atau bahkan dekat denganya. Mungkin teory dan praktek yang ada pada Cc membuatnya lebig beruntung. Kami tidak tahu tepry apa yang ingin di terakanya pada Cc. Yang pasti yang kami tahu, dan Cc sendiri pun begitu terkejut melihat dan mengalami semua ini.

Yah, hal iyu adalah di mana saat tiba-tiba Djenar datang, duduk, dan mengajaknya berbincang, bahkan mencoba 'menggoda' Cc. Entah ada hal apa yang membuat Djenar sperti ini hari itu, kami tidak mengetahuinya, bahkan aku rasa Cc pun sama sekali tidak perah membayangkan hari iini. Tapi apapun itu, itu adalah ha yang mampu membuat nafas Cc mungkin aku tidak tahu, yang pasti aku pun ikut merasakan kebahagian yang cc rasakan.

Tapi tidak tiu hal yang membuatku dan Magnae ingin ketahui, tapi setelah Farid tidak ada kepastian menghilang tampa ada kabar lagi. Hal yang paling menarik adalah bagaimana hubungan Cc dan Sofyan. 

Setelah keuslian kami semua, cc lah menjadi orang terdekat di antara kami dengan Soyan.
Meskipun kami telah berkata jujur akan keusilan itu, karena keinginan Cc,  tapi seperti ada suatu hal yang kami lihat dari Cc. Entahlah Tidak tahu iytu apa, tapi yang bisa aku dan magnae katakan sekarang adalah kami merasakan jika Cc mulai menyukai Sofyan, entah dari mana dan kenapa kami bbisa mengatakan semua itu, yang pasti itulah yang kami lihat dari setiap kali kami menbicarakan tentang Sofyan.

Mungkin teory kami ini salah, tapi praktek yang kami di lihat di dalam hari-hari yang kami jalani berbeda. Cc selau mengatakan jika ia tidak menyukai Sofyan dan tidak ingin berhubungan lagi dengannya, tapi pada praktek  yang kami temui berbeda, muka dan senyum Cc dapat kami lihat berbeda saat setiap kali Sofyan muncul di saat tertentu, di saat yang tidak terduga, yang membuat cc kebingungan dan berekspresi yang menimbulkan perhatian orang sekitar, ternyata masih sering saling berkirim pesan baik melalui Handphone maupun melalui akun. 

Keusilan kami memang bertambah dengan membuat satu kelompok bernama TROUBLE MAKER dimana di tempat itu kamii bisa dengan bebas menceriotakan apapun tentang mereka, baik foto terbaru dan hal lainya yang kami anggap menarik. di situlah Cc kembali menunjukan jika ia terlihat menyukai Sofyan, etahlah apa itu kurang cukup untuk membuatnya berkata yang kami ingin dengar.

Tapi, kami semakin berfikir demikian saat Cc mengambil Foto Sofyan yang di jadikan BackGround Twitter miliknya selama kurang lebih 12 jam, kemudian di jadikan latar Desktop Laptop pribadinya. Apa itu kurang cukup, kenapa Cc selalu mengatakan jika ia tidak menyukai Sofyan.
Hanya ada dua kemungkinan, apa mungkin Cc belom mau kami tahu perasaannya, atau mungkin kami memang salah dalam berfikiran jika Cc benar menyukai Sofyan, Entahlah, itu yang kami sangat ingin ketahui.

Bahkan kami rela, mangadakan taruhan dalam pertandingan EURO, jika aku dan magnae yang kalah kami harus melakukansesuatu terhadap orang yang telah di tentuan yakni aku dengan Dabong, serta Magnae dengan Hudallah. Tapi, kalo Cc yang kalah ia harus masuk kedalam aun Pribadi Sofyan.
Tapi, sayang, dalam hal ini Cc lah yang berhasil memenangkan taruhan itu. Aku dan Magnae berfikir mungkin kalii ini Cc sedang berntung, mungkin tidak saat ini dengan cara yang seperti ini, tapi aku percaya, akan ada suatu hal yang lebih indah untuk mengganti hal ini. SIAPA TAHU..!!

TARUHAN..? tidak hanya aku, Cc, dan Magnae yang bertaruh untuk suatu hal aneh yang tidak masuk akal. Tapi, Eby, yah dia ikut mengajak Cc bertaruh dalam Moment yang sama. Dan lagi-lagi Cc lah yang beruntung. Dari kemenanganya, aku, Cc, dan Eby melewatkan separuh hari untuk bia berbincang sederhana, tapi momet saat itu adalah kali pertama kami duduk bersama dan berbincang ramah pertama kali dari semua permainan ini. Eby adalah pembuka semua ini, dan dari Eby jugalah Magnae berhasil mendapatkan Nomor telephone Hudallah, dan bisa sedikit berkomunikasi denganya.

Kenapa semuanya kini berjalan sejauh ini, dan kenapa kami seolah belom bisa bisa benar-benar berhenti dalam semua permainan yang seharsnya telah kami akhiri sejak lama. Tapi mungkin kini itu bukanlah hal terpenting lagi. Tapi kini semua telah terjadi dan kami hanya tinggal mengikuti kemana lagi cerita ini akan berlanjut.

Apakah aku masih akan di terima di tempat magang itu, dan yang pasti dapat bertemu dengan AT seperti apa yang aku inginkan, lalu apakah benar apa yang terjadi di antara Magnae dan Hakim adalah benar suatu pertanda, dan hudallah akan masuk sebagai orang baru yang mengeringi cerita Magnae, dan yang lebih menarik apakah yang terjadi atara Djenar dengan Cc adalah suatu pertanda dimana inilah saatnya Cc dan Djenar akan terbuka jalan yang membuat keduanya saling menyadari keberadaan masing-masing, dan yang pasti akankah Sofyan menunjukaan suatu pertanda yang sama, hingga saat ini, kami masih berharap jika Sofyan bukanlah orang laknad yang terlihat dalam jebakan kita, dan akankah Cc mengakui perasaannya yang sebenarnya terharap Sofyan selama ini, ENTAHLAH....??????????????

 kini kami seolah mampu memikirkan dan membyanglan lagi apa yang akan terjadi kedepannya, semua yang kami inginkan, yang kami harapkan, kadang berbalik dari semua yang datang dan tiba-tiba membuat kami tidak mengerti akan hal itu.

Yang pasti kini semua Teory da praktek yang ada dalam Cerita ini berjalan seperti sebuah cerita Drama sinetron Korea yang unik dan mungkin sedikit romantis, sama seperti perjalanan Bustransjakarta yang telah membawa kami dalam sebuah cerita yang mungkin  berisikan keusilan, kebagian, kekesalah, dan mungkin cerita cinta juga di dalamnya.








0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates