Isu kenaikan BBM yang tengah heboh di perbincangkan mengundang pro dan kontra di masyarakat termaksud di kalangan mahasiswa.
Dan demo akan menjadi hal yang tidak asing lagi di lakukan untuk menentang kebijakan ini, seperti yang di lakukan oleh mahasiswa Jayabaya Jakarta.
Jumat kemarIn pulUhan masisawa dari universitas Jayabaya ikuT berdemo di depan gedung DPR. Mahasiswa yang tergabung ialah dari Lesma serta gabungan dari beberapa fakultas termaksud kampus Cimangis.
sedikitnya 100 mahasiswa Jayabaya menuju DPR sekitar pukul 2 siang. Setidaknya saat itu asa sekitar 4000 lebih orang yang berdemo di depan gedung DPR. Hingga jalan-jalan yang menuju ke DPR terpaksa di tutup.
Karena banyaknya massa yang ingin masuk ke dalam gedunh DPR mengakibatkan pagar utama gedung dan pagar lainya rusak parah. Namun tak ada satupun dari pihak terkait yang berusaha keluar dan memberikan penjelasan akhirnya demo itu berakhir bentrok.
Sekitar pukul 19.30 malam, tiba-tiba lampu taman depan gedung di matikann hingga membuat suasana semakin mencekam, dan aparat kepolisian tiba-tiba menembakan gas air mata yang membuat masa pendemo menjauh dari DPR. Disinilah bentrokan terjadi, karena polisi tidak berhenti menembakan gas air mata, akhirnya membuat massa pendemoo menjadi anarkis dengan melempari aparat dengan batu. Hal ini kemudian memicu terjadinya bentrok di beberapa titik lokasi. Seperti di arah TVRI, Grogol, Depan dan seberang BPK, juga terjadi bentrok.
Dari mahasiswa Jayabaya sendiri terbagi menjadi dua bagian, ada yang di atas rel kereta, dan di atas Flyover. Namun bentrokan yang parah pada bagian Flyover dimana mereka di pukul mundur hingga lampu merah. Namun, hal ini justru membuat mereka menjadi lebih anarkis lagi, tidak hanya melempari aparat dengan batu saja tapi ada yang juga membakar beberapa mobil polisi.
Melihat bentrokan ini, masyarakat yang ada di lokasi sekitar ikud turun dan membantu menyelamatkan para mahasiswa yang sedang di kejar-kejar, bahkan merekapun ikud melemparkan batu ke arah aparat.
Disini terlihat kekcauan yang terjadi antara mahasiswa, masyarakat serta aparat berwajib, entah mana yang akan di salahkan.
"sebenarnya BBM itu gx harus di turuin, dan gx rugi juga kalo nggak naik, yang kedua gimana nasib rakyat-rakyat kecil, masih banyak rakyat Indonesia yang hidup kekurangan. Kalo BBM naik, semua bahan-bahan kebutuhan juga bakal naik, karena BBM adalah roda perekonomian rakyat Indonesia" ujar Marshell Senat STIMIK Jayabaya.
0 komentar:
Posting Komentar